Sabtu, 26 April 2014

Sertifikasi guru dihapus apabila jokowi presiden?



Saya jadi ikut resah gara-gara ada sms yang beredar tentang penghapusan sertifikasi jika Jokowi jadi presiden... Trus disitu juag menyangkut nama-nama PGRI segala. Bahkan mengajak tidak memilih Jokowi segala... Sumbernyapun tidak jelas. Di sms hanya berbunyi begini:
“Dalam acara wacana 1jam di TV one bersama Jokowi “ isi bahwa Jokowi akan menghapus tunj sertifikasi dan BLTkarena dianggap menghambur-hamburkan uang negara” bagaimana menurut anda? Merasa akan rugikah , HIDUP PGRI, BERSATULAH GURU IND’ sebarkan ke teman guru dimanapun dia berada ok? “
Sms tsb meresahkan.  Maka mari kita bahas sejenak...
Berdasarkan banyak lembaga survei yang dilakukan sebelum pemilu kemarin, Jokowi memang sosok terkuat untuk menjadi Calon Presiden periode 2014-2019 ini, bahkan dengan persentase antara 25%-40% dia jauh meninggalkan lawan2nya. (hasil lengkap survei dapat dilihat disini : klik) .
Namun semua prediksi pakar-pakar survei dan juga lembaga survei mengenai kemenangan jokowi pada pilpres 2014 itu nampaknya akan semakin menyusut menjelang pemilihan presiden dalam waktu dekat ini. Dikarenakan semakin banyaknya kampanye hitam (Black Campaign) yang dilakukan oleh seseorang/sekolompok orang (saya tidak mau menyebut siapa atau dari kelompok apa atau yang mendukung capres siapa) yang jelas mereka secara kompak menyerukan untuk tidak memilih jokowi pada pilpres mendatang. Mungkin anda semua pernah dengar bahwa jokowi adalah boneka-nya mega, atau jokowi adalah antek-antek-nya orang china dan amerika, atau jokowi yang menguasai media-media pemberitaan, atau mengenai kristenisasi indonesia. Namun isu-isu tersebut menurut saya masih belum mampu mempengaruhi elektabilitas jokowi, karena memang isu2 tersebut hanya ramai dibicarakan di dunia maya saja.
Bisa dilihat sendiri pada screenshoot sms diatas (itu adalah screenshot dari hape teman saya). Bahwa mereka menaruh isu bahwa jokowi akan menghapus sertifikasi PNS dan BLT (Bantuan Langsung Tunai) bagi masyarakat miskin. Mungkin sebagian dari anda tidak familiar dengan kata-kata Sertifikasi diatas, tapi saya yakin sekitar 4jt PNS yang ada di negeri ini pasti paham, karena Sertifikasi PNS itu artinya sangat besar bagi para PNS, yakni peningkatan taraf hidup mereka (tunjangan sertifikasi). Dimana apabila seritifikasi tersebut dihapuskan maka tau sendiri kan dampaknya bagi PNS apa? yak, mereka sudah pasti tidak setuju. Oleh karena itu mereka pasti akan sangat tercengang melihat SMS tersebut, terlebih SMS tersebut datang dari orang yang mereka kenal (lihat tulisan: ini saya dapat dari teman guru). Maka dengan meskipun tidak ada perintah untuk menyebarkan-pun mereka pasti secara sukarela akan menyebarkan SMS tersebut. Ya, jumlah PNS di negeri ini memang tidak begitu besar (4jt-an) namun jangan tanya kekuatan mereka, mereka mempunyai Suami/Istri dan anak yang pasti akan disuruh untuk tidak memilih Jokowi, belum lagi PNS di negeri ini biasanya adalah orang-orang yang disegani di lingkungan masyarakat. Maka agar keinginan mereka supaya Jokowi tidak menjadi presiden (karena isu tersebut) tercapai maka mereka tidak segan untuk memberitahu orang lain bahkan dengan isu-isu yang tidak efektif yang saya sebutkan sebutkan sebelumnya diatas. Oiya, untuk anda ketahui saja, dengan kekuatan SMS dan isu tersebut saya perkirakan > 20% dari jumlah DPT di negeri ini akan terpengaruh. Sebuah jumlah yang amat besar pastinya.
Baiklah agar berita ini berimbang antara isu dan fakta, maka saya akan mengemukakan fakta yang saya teliti langsung, fakta ini saya dapatkan melalui bantuan “search engine” Google yang merupakan mesin pencari “APAPUN” di internet. Silakan anda mencari berita di mbah google.. apaun kuncinya... sialkan...
Hasilnya malahan tidak ada satu-pun yang sesuai. Cukup aneh memang apabila memang benar bahwa wacana jokowi akan menghapus sertifikasi itu ada di salah satu TV swasta seperti yang disebutkan di SMS, maka sudah pasti ada jejaknya minimal di google “si mesin pencari terhebat”.
Cukup ironis memang, di satu sisi PNS adalah seorang yang “lebih pintar” dari kebanyakan orang, tapi disisi lain mereka amat sensitif dengan isu yang menyangkut “dapur” mereka.
Karena saya adalah orang Islam maka akan saya akhiri tulisan ini dengan ayat-ayat Al Qur’an mengenai BAHAYA PENYEBARAN BERITA BOHONG:
إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالإفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الإثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ
(Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya adzab yang besar). [QS An Nur : 11]
Sikap orang beriman itu seharusnya tidak percaya ketika mendengar orang Islam yang lain diberitakan kejelekannya, sampai ada bukti dan saksi-saksi yang memadai. (Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata). [QS An Nur : 12]
Tidak malah ikut menyebarkan berita bohong tersebut dari mulut ke mulut. Seharusnya melakukan klarifikasi (tabayyun) seperti telah difirmankan Allah swt :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
(Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.) [QS Al Hujurat : 6].
Tidak malah ikut berkontribusi terhadap penyebaran berita bohong. Sudah sesat masih menyesatkan orang lain lagi. Penyebaran berita bohong adalah persoalan yang besar di sisi Allah, maka wajar kalau Allah mengancam penyebar berita bohong dengan adzab yang besar.
وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ لَمَسَّكُمْ فِي مَا أَفَضْتُمْ فِيهِ عَذَابٌ عَظِيمٌ (١٤)إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ
Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu. (ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal Dia pada sisi Allah adalah besar. [QS An Nur : 14-15]
Orang beriman tidak pantas percaya, apalagi turut andil dalam menyebarkan berita bohong. Allah menerangkan ayat-ayat-Nya bagi orang beriman untuk tidak berbuat seperti itu selama-lamanya.
وَلَوْلا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُمْ مَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَتَكَلَّمَ بِهَذَا سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ (١٦)يَعِظُكُمُ اللَّهُ أَنْ تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (١٧)وَيُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: “Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha suci Engkau (ya Tuhan kami), ini adalah Dusta yang besar.” Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman. dan Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. [QS An Nur : 16-18]
Para penyebar berita bohong itu diancam Allah dengan adzab yang pedih dunia akherat, sehingga bila tidak karena kurnia dan rahmat-Nya mereka pasti ditimpa adzab yang besar.
إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (١٩)وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang Amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui. dan Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar). [QS An Nur : 19-20]
Saat ini perkembangan teknologi informasi maju dengan pesat. Seharusnya umat Islam mensyukurinya dengan memanfaatkan teknologi informasi tersebut untuk berdakwah, memberikan pencerahan, menebarkan kebaikan, membangun akhlakkarimah demi menggapai ridho Allah.
Tidak untuk menebarkan berita bohong. Ketika berita bohong telah tersebar melalui koran, radio, televisi, internet dan media masa yang lain tidak mudah untuk menarik kembali. Pelurusan bisa dilakukan, tetapi orang yang mendengar berita bohong itu belum tentu mendengar pelurusannya.
Padahal semua itu harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah di yaumul-hisab. Para penyebar berita bohong itu matanya akan terbelalak, nyalinya akan menciut, dan jantungnya akan berdegup kencang ketakutan, ketika mendengar palu diketuk keras, Allah memutuskan:”Kalian semua masuk neraka!”
Untuk itu wahai saudaraku seiman seaqidah mari kita bertobat, kita tinggalkan kebiasaan menyebar berita bohong. Mari kita mohon ampun kepada Allah dan meminta maaf kepada orang yang telah kita dholimi.